Sebenarnya ini adalah pengalaman penulis sendiri sehingga penulis berani mempublikasikan dan membagi pengalaman ini kepada para pembaca. Yaitu tidak mengeluarkan uang sepesr pun ketika bepergian menggunakan angkot. Sebelum mungkin penulis akan menerangkan dulu apa itu angkot. Angkot adalah kepanjangan dari Angkutan Kota. Mungkin nama angkot sendiri berbeda-beda di setiap daerah. seperti di Semarang disebut “metro” dan bahkan di Jayapura disebut “taksi”. Yah entah bagaimana sejarahnya bisa disebut demikian yang jelas dari bentuk, jenis mobil dan lainnya sama walaupun di setiap daerah berbeda. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dipenuhi untuk tidak mengeluarkan uang sepeser pun ketika bepergian naik angkot.
1. Naik angkot pada jam 05.00-07.30
2. Hanya membawa selembar atau dua lembar uang lima puluh ribuan. Yang jelas jangan membawa buang kecil
3. Pilihlah angkot yang sudah ada penumpangnya minimal satu atau dua orang
Sayangnya langkah ini kemungkinan berhasilnya 80% sehingga masih ada kemungkinan 20% tidak berhasil. Selama belum 100% berarti masih ada kemungkinan untuk tidak berhasil
Berikut cerita pengalaman penulis…
Beberapa bulan yang lalu saat penulis masih pulang pergi Sarijadi-Dayeuh kolot. saat itu jam 05.30 penulis sudah keluar dari rumah karena jam 7 pagi karena ada kuliah Prokom. Saat itu penulis tidak membawa uang sehingga pergi ke ATM terlebih dahulu untuk mengambil uang sebesar 50 ribuan. Lalu penulis menyetop angkot yang kebetulan agak penuh. Sebelum itu penulis ingin memberitahu bahwa penulis harus naik angkot sebanyak tiga kali untuk pergi ke kampus sehingga kalau pulang pergi harus naik turun angkot sebanyak 6 kali dan sekalinya naik angkot bayarnya Rp 2500,- sehingga sehari menghabiskan Rp 15000,-. Kembali ke topik setelah sampai pada tujuan, penulis turun dan menyerah uang yang baru saja ditarik dari ATM. Tapi karena uang tersebut terlalu besar sehingga sopir angkot itu menolak untuk dibayar. Berikut percakapan kami :
penulis : (memberikan uang)
sopir : ada uang kecil de??
penulis : tidak ada pak…
sopir : ya udah de. Ga apa apa koq(nadanya seperti pasrah)..
penulis : terima kasih pak(dalam hatinya seperti berteriak “I win”)
Lalu kejadian tersebut pun terulang pada angkot kedua maupun ketiga sehingga sesampainya di kampus uang lima pluh ribu tersebut masih utuh di dompet walaupun di keluarkan berkali-kali…
Walaupun begitu jika anda tidak yakin dengan cerita di atas juga tidak apa-apa silahkan saja anda bereksperimen..
Haahahahaha…
Selamat mencoba…